Jon Stewart: Pemerintah Otoriter adalah Ancaman, Bukan Komedi

Komedian terkenal Jon Stewart pada Minggu (24/4) menerima penghargaan Mark Twain Prize for American Humor di Kennedy Center atas kiprahnya di dunia komedi. Berbicara seusai menerima penghargaan tersebut, Stewart memperingatkan spekulasi tentang masa depan komedi di tengah meningkatnya kepekaan budaya penonton, yang menurutnya telah mengabaikan ancaman nyata dan abadi, yaitu keberadaan pemerintah otoriter di seluruh belahan dunia. Komedi tidak mengubah dunia, tetapi ia adalah penentu arah, ujarnya. Ketika masyarakat merasa terancam, komedianlah yang terlebih dahulu diusir. Stewart merujuk pada komedian Mesir, Bassem Youssef, yang memiliki acara komedi politik terinspirasi dari Stewart. Acara tersebut sempat mengantarkan Youssef pada ketenaran sebelum akhirnya ia mengasingkan diri. Kisah Youssef adalah contoh ancaman nyata terhadap komedi, ujar Stewart. Perpaduan antara komedi dan politik adalah tema utama ketika para selebriti dan keluarga kerajaan komedi Amerika berkumpul untuk menghormati Stewart, yang selama 16 tahun menjadi pembawa acara televisi The Daily Show dan ikut membentuk pola modern memadukan berbagai topik secara lugas. Stewart, penerima Mark Twain Prize ke-23, mendapat kehormatan dalam testimoni dari sesama komedian dan penerima Mark Twain Prize sebelumnya. Stewart pernah berbicara dalam pemberian anugerah tersebut pada Dave Chappelle pada 2019, dan kini giliran Chappelle yang membalas budi dengan memberikan sambutan bagi Stewart. Merupakan keajaiban melihat Anda bekerja. Anda (Stewart.red) adalah obat bagi negara yang sakit ini, ujar Chappelle, yang mencatat bahwa Stewart mengundurkan diri dari The Daily Show satu tahun sebelum terpilihnya Donald Trump sebagai presiden. Stewart Jadi Icon Komedi Politik Satir Stewart, komedian berusia 59 tahun yang lahir dengan nama lengkap Jonathan Stuart Leibowitz, meraih ketenaran melalui aksinya di kancah standup komedi dan sebagai pembawa acara beberapa talk show yang gagal sebelum ia mengambil alih The Daily Show di Comedy Central pada tahun 1999. Ia menjadi kekuatan budaya dan politik ketika menyampaikan isu-isu politik secara satir, di tengah semakin terpolarisasinya media-media arus utama. Beberapa pembicara pada malam penghargaan tersebut adalah mantan koresponden The Daily Show, antara lain Samantha Bee, Steve Carell, Stephen Colbert dan John Oliver. Musisi terkenal yang juga berasal dari New Jersey, Bruce Springsteen, menampilkan versi akustik lagu terkenalnya Born to Run dalam acara tersebut seraya memuji Stewart sebagai seorang patriot yang bertekad untuk senantiasa menyampaikan kebenaran. Pengaruh Jon Stewart ke Luar AS Pengaruh Stewart terasa jauh di luar Amerika. Youssef, seorang pakar bedah jantung di Mesir, memulai pertunjukkan sederhana ala Stewart di YouTube dan menjadi figur ikonik semasa dan setelah revolusi Mesir tahun 2011. Menggambarkan pertunjukkannya sebagai tiruan The Daily Show yang sangat apa adanya, Youssef merinci bagaimana ia dapat tampil di acara Stewart tahun 2012 dan kemudian mengundang Stewart ke Kairo untuk melakukan hal yang sama pada 2013. Dua minggu setelah kemunculan Stewart di acaranya, militer Mesir menggulingkan presiden Islamis yang terpilih secara demokratis di tengah demonstrasi besar-besaran. Youssef mengatakan ia sempat bertanya pada Stewart bagaimana menavigasi perubahan iklim politik, dan Stewart menyarankannya untuk tetap berpegang teguh pada prinsipnya, bahkan ketika hal itu menimbulkan masalah atau membuatnya kehilangan popularitas. Pertunjukkannya akhirnya dibatalkan oleh pihak berwenang dan Youssef kini tinggal di Amerika. Ia berpura-pura mengutuk Stewart dari panggung saat menyampaikan testimoni mengenai Stewart dalam ajang penghargaan tersebut. Saya bisa saja menjadi orang yang sangat kaya sekarang, teriaknya dalam kemarahan pura-pura. Alih Peran Jadi Aktivis Sosial Sejak pensiun dari The Daily Show pada 2015, Stewart telah menjadi pendukung sejumlah aktivitas sosial, dan salah satu suara yang paling menonjol untuk mendukung perawatan kesehatan bagi tim responden pertama serangan teroris 11 September 2001 di New York. Ia baru-baru ini kembali sebagai pembawa acara The Problem with Jon Stewart di Apple TV+. Pengaruh politik Stewart terlihat dari daftar tamu yang hadir pada acara pada Minggu malam itu, antara lain Ketua DPR Nancy Pelosi, Menteri Transportasi Pete Buttigieg dan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki. Anugerah Mark Twain Prize for American Humor ini adalah yang pertama digelar sejak pemberian penghargaan untuk Chappelle pada 2019. Acara ini tidak dilangsungkan pada tahun 2020 dan 2021 karena perebakan luas pandemi virus corona. Selain istirahat selama dua tahun, sejak 1998 penghargaan tersebut biasanya senantiasa diberikan setiap tahun. Richard Pryor adalah penerima penghargaan pertama. Penerima lainnya adalah Carol Burnett yang sekaligus merupakan penerima tertua dalam usia 80 tahun, Tina Fey yang sekaligus menjadi penerima termuda pada usia 40 tahun, Eddie Murphy, Jonathan Winters, George Carlin dan Lily Tomlin. Penghargaan untuk Bill Cosby, yang menerima anugerah tersebut pada 2009, telah dibatalkan pada tahun 2018 setelah muncul berbagai tuduhan penyerangan seksual terhadap sang komedian. [em/rs]

sumber: www.voaindonesia.com